CHAPTER I
INTRODUCTION
A.
The Background Of Study
As a language
teacher we have to know about phonetic.
Especially, classification of consonant, classification of vowel and the
vowel chart. Because this material is one of the most important thing to teach
English language. Such as elementary school, Junior high school, senior high
school and college.
As we know that teacher should be
able to pronounce the English words fluency. Because of the student used to
imitate what the teacher pronounce. So if the teacher has a bad pronouncation,
automatically, the students will have a bad pronouncation too.
In this paper, we explained about
classification of consonant and how to produce it, classification of vowel and
the vowel chart. We are as the writer, hope it will be helpful for helping
teacher be able to understand and apply it in the real world.
B.
The Problem statement
1.
What kinds of the manner of articulation? Mention it!
2.
How are the vowel produced?
3.
Describe the vowel chart!
C.
Assumption of the Study
1. There are six kindThe manner of articulation,
those are Stops, Fricative, Affricates, Nasals, Lateral and Semi Vowel
2. The vowels are produced with free passage
of the aistream.
D. Research of Methodology
We
take the methodology of literature to make this paper.
CHAPTER I
A. CLASSIFICATION
OF CONSONANTS
PENGELOMPOKKAN
HURUF-HURUF KONSONAN
The
answers to the four questions in the preceding paragraph can tell us how the
consonants are produced and also help us to classify or describe them.
Jawaban atas keempat
pertanyaan dalam iphthong terdahulu dapat memberitahu kita bagaimana konsonan
diproduksi dan juga membantu kita untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan huruf-huruf
tersebut.
1.
Are the vocal cords vibrating? The answer to this question tell us whether the
sound is voiced or voiceless.
1. Apakah
pita suara bergetar? Jawaban atas pertanyaan ini memberitahu kita apakah lipatan
vocalnya bergetar (voiced) atau lipatan vokalnya tidak bergetar (voiceless).
2.
What point of articulation is approached by the articulator? The answer gives
the adjective in naming the consonant. For example, if the upper lip is
approached by the lower lip , the sound is bilabial, e.g. [m, b]. If the upper
teeth are approached by lower lip, the sound is labiodental, e.g. [f, v].
2. Apa point
artikulasi yang didekati oleh artikulator itu? Jawabannya memberikan kata sifat
dalam penamaan konsonan. Misalnya, jika bibir atas didekati oleh bibir bawah,
dikatakan sebagai bunyi bilabial,
contohnya huruf [m, b]. Jika gigi atas didekati oleh bibir bawah,bunyi tersebut
adalah bibir-gigi (labiodental), misalnya huruf [F, v].
3.
what is the manner of articulation? The answer supplies the noun in naming the
consonant, e.g. stops, fricatives, affricates.
3. Apa saja
tata cara artikulasi itu? Jawabannya memenuhi kata benda dalam penamaan
konsonan, misalnya Stops, frikatif, affricates.
4.
is the air issuing through the mouth or nose? The answer tell us whether it is
an oral or nasal sound. This may be taken by (3) as another manner of
articulation as it supplies another noun in the naming of consonants, i.e.
nasal.
4. Apakah
mengeluarkan udara melalui mulut atau hidung? Jawabannya memberitahu kita
apakah itu suara oral atau suara hidung( bunyi sengau). Hal ini dapat diambil
dari jawaban nomor 3 sebagai satu cara artikulasi karena menambah benda lain
dalam penamaan konsonan, yaitu nasal.
We will group the consonant sounds
of English according to their manner of articulation in the following
discussion.
Kita akan mengelompokkan
bunyi huruf konsonan dalam bahasa Inggris sesuai dengan tata cara artikulasinya
dalam pembahasan berikut.
Stops.The
stops in English are [p, b, t, d, k, g]. Stops are produced by stopping the
passage of the breath stream, with a build-up of pressure behind the closure
and the releasing the breath. If the breath is stopped by the lips coming
together, either a [p] or a [b] is produced when the breath is released. These
are bilabial stops; [b] is voiceless, and [b] is voiced. The air may be stopped
at the alveolar stops, voiceless [t] and voiced [d]. Farther back in the mouth
the air may be stopped at the velum (soft palate) by raising the front of the
tongue, thereby producing the velar stops,. Voiceless [k] and voiced [g].
Stops.Huruf Stops dalam bahasa Inggris yaitu [p, b, t, d, k, g].Stops diproduksi dengan menghentikan aliran
napas, dengan membangun tekanan balik penutupan dan melepaskan napas.Jika napas
dihentikan oleh bibir yang datang bersama-sama, baik [p] atau [b] diproduksi
ketika nafas dilepaskan.Huruf [p,b] adalah huruf stop bilabial; [p] huruf
lipatan vocal tidak bergetar (voiceless) adalah [b] huruf lipatan ipht bergetar
(voiced). Udara dapat berhenti di perhentian alveolar, voiceless[t] dan voiced [d].
Lebih jauh kembali di mulut udara dapat berhenti di velum (soft palate) dengan
menaikkan bagian depan lidah, sehingga menghasilkan huruf stop velar,.Voiceless[k] dan voiced[g].
Fricates.There
are ten fricatives in English, [f, v, θ, ð, s, z, ∫, r, h]. Fricatives are
produced when the air stream in not completely stopped but passes through wih
fiction or a hissing sounds. If the upper teeth (as the poit of articulation)
and the lower lip make the opening through which air passes with fiction with
the labiodental fricatives are produced, voiceless [f] and voiced [v]. If the
tip of the tongue shapes an opening with the upper teeth , then the dental
fricatives [θ] , and [ð] result, [θ] is voiceless as in teh beginning of skin and through. [ð] is voiced as in
the beginning of then and through.
Fricates.Ada sepuluh frikatif dalam bahasa Inggris, [f, v, θ, ð, s, z,
∫, r, h].Frikatif diproduksi ketika aliran udara di tidak benar-benar berhenti,
tetapi melewati aliran atau suara mendesis. Jika gigi atas (sebagai poit
artikulasi) dan bibir bawah membuat pembukaan melalui udara melewati dengan
fiksi dengan frikatif bibir-gigi yang diproduksi, voiceless [f] dan voiced
[v]. Jika ujung lidah membentuk pembukaan dengan gigi atas, maka frikatif dental
[θ], dan [ð] hasil, [θ] adalah voiceless
seperti pada kata thin dan through dan melalui. [ð] adalah huruf voiced seperti pada kata then dan though.
Six other fricatives are produced
farther back in the mouth. In the first pair in the tip of the tongue is raised
close to the alveolar ridge to form an opening that produces the alveolar
fricatives, voiceless [s] and voiced [z], as in sip and zip. The most usual [r] in British English is a
fricative. The tip of the tongue is articulated against the back part of the
alveolar ridge and the vocal cords are made to vibrate. The sound is therefore
described as a voiced post alveolar fricative. Still farther back in the mouth,
the front of the tongue can be raised towards the hard palate to form a narrow
opening that produces the palatal fricatives, voiceless [∫] as in usher and sure and the voiced [ ] as
in azure and pressure. The last member of fricative group is [h]. This sound produced when the mouth is held in
a vowel-position and the air passes through the wide open glottis (opening
between the vocal cords). It is known as a glottal fricatives because friction
is produced by the air passing through the glottis.
Enam frikatif lainnya diproduksi jauh di belakang mulut.
Pada pasangan pertama di ujung lidah dinaikkan dekat dengan daerah alveolar
untuk membentuk sebuah pembukaan yang menghasilkan frikatif alveolar, voiceless [s] dan voiced [z], seperti pada kata
sip dan zip. Yang paling umum [r] di bahasa Inggris Britis merupakan huruf
frikatif.Ujung lidah diartikulasikan terhadap bagian belakang daerah alveolar
dan pita suara yang dibuat bergetar. Bunyi tersebut itu digambarkan sebagai
voiced afrikatif pusat. Masih jauh dibelakang mulut, bagian depan lidah dapat
dinaikkan ke langit-langit keras untuk membentuk lubang sempit yang
menghasilkan frikatif palatal, voiceless
[∫] seperti pada kata usher, sure danvoiced [] seperti pada kata azure dan pleasure. Huruf frikatif yang terakhir adalah [h]. Ini suara yang dihasilkan ketika
mulut dipegang dalam posisi ipht-dan udara melewati glottis terbuka lebar
(membuka antara pita suara).Hal ini dikenal sebagai frikatif glottal karena
gesekan yang dihasilkan oleh udara yang lewat melalui glottis.
Affricates.An
affricate is produced when a stop combines with a fricatives. There are only
two affricates in English and they are formed with the tip of the tongue near
the alveolar ridge. There are thus alveolar affricates, voiceless [t∫] as in church and teacher, and voiced [d] as in judge
and badger.
Affricates. Huruf Affricates
diproduksi ketika huruf-huruf stops digabungkan dengan frikatif. Hanya ada dua
affricates dalam bahasa Inggris dan huruf tersebut terbentuk dengan ujung lidah
dekat ridge alveolar. Ada affricates alveolar, voiceless [t ∫] pada kata church
danteacher , dan voiced [d ]
seperti pada judge dan badger.
Nasals.There
are three nasal in English, [m, n, ng] these sound are produced with the air stream passing through the nose rather
than the mouth. All three nasals are voiced. When the mouth is closed by the two lips and air issues through the nose we
get the bilabial nasal [m] as in “mum”.
Nasal.Ada tiga nasal
dalam bahasa Inggris, [m, n, ] suara
ini diproduksi dengan aliran udara yang melewati hidung daripada mulut.Ketiga
nasal merupakan huruf voiced. Ketika
mulut ditutup oleh dua bibir dan udara keluar melalui hidung, kita membunyika
nasal bilabial [m] seperti pada kata mum.
When
the air is stopped at the alveolar ridge by the tip of the tongue, we get the
alveolar nasal [n] as in “None”. Finally, when the back of the tongue closes iphtho
the velum, we get the velar nasal [ng] as in “song, walking”. This song is
usually spelled “ng” and may mislead us into thinking it is two sounds when it
is only one.
Saat udara dihentikan
pada ridge alveolar dengan ujung lidah, kita mendapatkan nasal alveolar [n]
seperti pada kata none. Akhirnya,
ketika bagian belakang lidah menutup versus velum, kita mendapatkan nasal velar
[ ] seperti pada kata song, walking.Song ini biasanya dieja “ng”
dan bisa menyesatkan kita pada pemikiran bahwa itu adalah dua bunyipadahal
hanya satu bunyi.
Semi-vowels.There
are two semi vowels in English, the bilabial [w] and palatal [j]. they are
called semi-vowels because in their production there is lack of friction and
the sounds are vowel-like in their voicing but they function as consonants. In
producing [w] the speech organs take the position for [u] and immediately leave
this for the position of the following vowel as in want, wear, wit. In pronouncing the semi-vowel [j] the speech
organs start near the position for the vowel [i] and immediately leave this for
the position of the following sound, as in you
[ju:] new [nju:], vie [vju:].
Semi-vokal.Ada dua Semi-vokal dalam bahasa Inggris, yang
bilabial [w] dan palatal [j].Huruf tersebut disebut semi-vokal karena dalam memproduksi
huruftersebut adanya gesekan dan suara yang ipht dalam membunyikannya seperti huruf
vokal tetapi huruf tersebut berfungsi sebagai konsonan. Dalam memproduksi huruf
[w] organ ucap mengambil posisi untukhuruf [u] dan segera meninggalkan ini untuk posisi ipht
berikut seperti pada kata want, wear, wit. Dalam mengucapkan semi vocal pada
huruf [j] organucap mulai dekat pada posisi
untuk mengucap ipht [i] dan segera membiarkan ini untuk posisi bunyi berikut,
seperti pada kata you [ju:] new [nju:], view [vju:].
Figure 2 shows where the different
sounds are produced in the mouth and keys these articulatory facts for the
descriptions of how they are produced. You will note that the place of
articulation supplies the adjectives and the manner of articulation supplies
the nouns in the naming of consonants, e.g. alveolar stop, velar nasal, velar
stop.
Figure no.2
B. CLASSIFICATION
OF VOWELS
KLASIFIKASI
HURUF-HURUF VOKAL
Since
vowels are produced with free passage of
the airstream, they are less easy to describe and classify than consonants. The
two articulatory organs to
be considered are the tongue and lips for these two organs can mould and change
the shape of the vocal tract by their movements in the production of vowels. It
is the general shape of the vowel tract that gives the distinctive of sound of
any word.
Karena vokal diproduksi dengan bagian bebas dari aliran udara, mereka
kurang mudah untuk menggambarkan dan mengklasifikasikan dibandingkan
konsonan.Kedua organ artikulasi yang harus dipertimbangkan adalah lidah dan
bibir untuk kedua organ dapat membuat dan mengubah bentuk saluran vokal oleh
gerakan-gerakan mereka dalam produksi vokal.Ini adalah bentuk umum dari saluran
vokal yang memberikan khas bunyi dari setiap kata.
We have noted that the tongue is very flexible. When
we are speak, there is a hump in the tongue that moves up and down as well as
forward and backward in the mouth. Vowels are described mailnly in relation to
the highest point of the hump formed by the tongue. In order to say where this highest point lies in the mouth we fix
it on the same time. The horizontal axis is from front to back of the mouth,
and the vertical axis from the floor to the roof of the mouth. We need to fix a
series or points along each axis. Theoretically, a large number of point is
possible but in practice we need to have only three pointed along the
horizontal axis, and four points along the vertical axis. The points along each
axis are taken to be the same distance from each other.
Kita telah mengetahui bahwa lidah sangatlah fleksibel.Ketika kita
berbicara, ada gundukan di lidah yang bergerak naik dan turun serta maju dan
mundur di dalam mulut.Vokal dijelaskan secara pokok dalam kaitannya dengan
titik tertinggi gundukan dibentuk oleh lidah. Agar mengatakan titik tertinggi
ini terletak pada mulut kita memperbaikinya pada waktu yang sama. Sumbu
horizontal adalah dari depan ke belakang mulut, dan sumbu vertikal dari lantai
ke langit-langit mulut. Kita harus memperbaiki serangkaian atau titik sepanjang
sumbu.Secara teoritis, sejumlah besar titik ini mungkin, tetapi dalam
prakteknya kita harus memiliki hanya tiga titik sepanjang sumbu horizontal, dan
empat titik di sepanjang sumbu vertikal. Titik-titik di sepanjang sumbu
masing-masing dianggap sebagai jarak yang sama dari satu sama lain
The three points on the horizontal axis are called
front, central and back. This axis shows how far the highest point is: front is beneath the hard palate, back
is beneath the soft palate and the central is beneath where the hard and soft
palate meet. For example, when you say the word seat or key (which have a front
vowel ) the highest point of the tongue is beneath the hard palate, whereas
when we say the word suit or boot (which have a back vowel) it is beneath the
soft palate. The four points on the vertical axis are close. , half close,
half-open, and open. This axis shows how high the hump is. If it is raised
high, it is “close” to the roof of the mouth and the other three points are
correspondingly further away from the roof and more “open”. For example, when
we say seat or key the tongue is close to the roof but when we say set or bed
the lower jaw drops so that the tongue is lowered in the mouth and the further
from the roof, and when we say sat or
bat the jaw drops even further for
the open.
Tiga titik pada sumbu horizontal disebut depan, tengah dan belakang.
Sumbu ini menunjukkan seberapa jauh titik tertinggi yaitu, bagian depan, di
bawah langit-langit keras, belakang adalah di bawah langit-langit lunak dan
tengah berada di bawah di mana langit-langit keras dan lunak bertemu. Misalnya,
ketika Anda mengatakan kata kursi atau kunci (yang memiliki huruf vokal depan)
titik tertinggi dari lidah adalah di bawah langit-langit keras, sedangkan bila
kita mengatakan suit kata atau boot (yang memiliki huruf vokal belakang) itu
adalah di bawah langit-langit lunak.Empat titik dari sumbu vertical adalah tertutup, setengah tertutup,
setengah terbuka, dan terbuka.Sumbu ini menunjukkan seberapa besar gundukan
itu.Jika itu terangkat tinggi, itu berarti “tertutup” pada langit-langit mulut
dan tiga titik lainnya sejalan lebih jauh dari langit-langit dan lebih
“terbuka”. Contohnya, ketika kita berkata seat atau key, lidah akan dekat
dengan langit-langit tapi ketuka kita berkata set atau bed rahang bawah kita
turun sehingga lidah diturunkan di mulut dan menjauh dari langit-langit, dan
ketika kita berkata sat atau bat rahang turun bahkan lebih jauh untuk terbuka.
The lips provide a third dimension in the description
of vowels. They can assume a great variety of shapes independently of the
tongue but again for practical purposes, it is necessary to note only two
categories. The lips can be rounded, when their corners are brought forward or
unrounded (spread), when the corners are pulled back. Look in a mirror and say:
you, caught, go, talk. There words
have rounded vowels. Now look in the mirror again and say: me, heart, bet, cut, bird. These words have unrounded vowels.
Bibir memberikan dimensi
ketiga dalam deskripsi huruf vokal.Mereka dapat mengasumsikan berbagai bentuk
secara independen dari lidah tapi sekali lagi untuk tujuan praktis, maka perlu
mengetahui hanya dua kategori. Bibir dapat dibulatkan, ketika sudut mereka
dibawa ke depan atau unrounded (menyebar), ketika sudut ditarik kembali.
Lihatlah di cermin dan berkata: you, caught, go, talk. Terdapat kata yang
didalamnya memiliki huruf vocal bulat. Sekarang lihat di cermin lagi dan berkata: me, heart, bet, cut, bird. Kata-kata ini memiliki huruf vocal yang tidak menyebar.
The tongue and lips together provide a three-term
label for identifying vowels. In order to name the vowels, begin with the
vertical axis, proceed to the horizontal axis and finally note the lips
position. Thus we may get a “close, front unrounded” vowel e.g. in seat, key, steep and “open, back
unrounded” vowel e.g. in hard, heart, glass, and “close, back
rounded” e.g. in suit, boot, rule.
Lidah dan bibir bersama-sama memberikan label tiga-istilah untuk
mengidentifikasi huruf vokal. Untuk namahuruf vokal, dimulai dengan sumbu vertikal,
lanjutkan ke sumbu horizontal dan akhirnya perhatikan posisi bibir. Dengan
demikian kita mendapatkan “tertutup, menyebar depan” misalnya huruf vokal pada
seat, key, steep dan“terbuka, menyebar
belakang” misalnya dalam hard, heart, glass, dan “tertutup, dibulatkan belakang”
misalnya dalam suit, boot, rule.
Diphthongs: one common distinction in the analysis of
vowels may be noted. This is the distinction between pure vowels (monophthongs)
and Diphthongs. Pure vowels are those produced with the organs of speech
remaining stationary, e.g. [e], [o], [i], [u]. Diphthongs are produced with the
organs of speech making a change in position, e.g. the tongue starts in the
position of [] and glides forward in the production of [] as in the boy, toy;
it starts in the position of [ ] glides
up in the production of [au] as in cow, plough. Look in a mirror as you say the
four words and try to see as well as feel the movement of your tongue.
Bunyi rangkap: satu perbedaan umum dalam analisis huruf vokal yang dapat
dicatat. Ini adalah perbedaan antara huruf vokal murni (monoftong) dan bunyi
rangkap (diftong).Vokal murni adalah yang diproduksi dengan organ berbicara
yang tersisa tak berubah seperti [e], [o], [i], [u]. Bunyi rangkap dihasilkan
oleh organ berbicara yang membuat perubahan posisi, seperti lidah yang mulai
dengan posisi [] dan meluncur kedepan dalam menghasilkan [] seperti di boy, toy; dimulai dengan posisi [a] dan
meluncur kedepan dalam menghasilkan [au] seperti di cow, plough. Lihat di kaca pengucapan empat
kata tersebut dan mencoba melihat dan juga rasakan pergerakan lidahmu.
C.
VOWEL CHART
GRAFIK VOKAL
Vowels
are often displayed on what is called the vowel chart(or tongue diagram) as in
figure 3 below.
Vokal sering ditampilkan pada apa yang disebut grafik vokal (atau diagram
lidah) seperti pada gambar 3 di bawah ini.
Notice
that the four line across correspond to the four points
(close,half-close,half-open,and open)on the vertical axis in our vowels
classification.The three points on the horizontal axis are represented by the
triangle(central) and the two vertical
lines(one being Front and the other back).
Perhatikan bahwa garis empat melintasi sesuai dengan empat poin (dekat,
setengah-dekat, setengah terbuka, dan terbuka) pada sumbu vertikal dalam
klasifikasi vokal kami. Tiga poin pada sumbu horisontal diwakili oleh segitiga
(tengah) dan dua garis vertikal (satu makhluk depan dan belakang lainnya)
The
vowel chart above has been derived from the vowel area in the mouth.X-ray
photographs show that the tongue
positions of various vowels enclose anelliptical area in the mouth as in figure
4.The tips of the ellipse indicate the tongue position for the closest front and openest back
vowels.If the tongue moves any closer to the roof of the mouth, or any further
back,the sound produced will be a fricative not a vowel.(Test this by saying
[I;] and moving your tongue closer to the roof of the mouth.At a certain point
you will hear the friction).The tongue position for six other vowels are shown
in figure 4.In figure 3 the vowel area has been abstracted.the lines have been
straightened,and the vowels plotted accordingly.The vowels chart can be a
useful aid in teaching the vowels of a language.For example,it can be used to
show the movements of the the tongue in producing iphthongs as in figure 5.
Diagram vokal di atas telah berasal dari daerah vokal dalam mulut. X-ray
foto menunjukkan bahwa posisi lidah vokal berbagai menyertakan daerah
anelliptical dalam mulut seperti pada gambar 4. Ujung elips menunjukkan posisi
lidah untuk bagian depan terdekat dan vokal kembali openest. Jika lidah
bergerak lebih dekat ke langit-langit mulut, atau kembali lebih lanjut, suara
yang dihasilkan akan frikatif yang tidak vokal (Uji ini dengan mengatakan [I;].
Dan memindahkan lidah Anda lebih dekat ke langit-langit mulut. Pada titik
tertentu Anda akan mendengar gesekan). Posisi lidah selama enam vokal lainnya
yang ditunjukkan pada gambar 4.In gambar 3 daerah vokal telah diabstraksikan. Garis
telah diluruskan, dan vokal diplot sesuai. Grafik vokal dapat menjadi bantuan
yang berguna dalam mengajar vokal dari bahasa. Sebagai contoh, dapat digunakan
untuk menunjukkan pergerakan lidah dalam memproduksi diphtongs seperti pada
gambar5
CHAPTER III
SUMMARY
A. Conclusion
In The classification of Consonants,
there are six consonant sounds in English. Those are Stops, Fricatives,
Affricate, Nasals, Lateral, Semi-vowels, and they have manner of articulation.
Such as bilabial, labiodental, dental, alveolar, post alveolar, palatal, velar
and glottal.
In the classification of vowelsthere
are diphthongs and monophthongs describes mainly in relation to the highest
point of the hum formed by tongue. In order to say where this highest point
lies .
In the chart vowels there are description
about how the vowels are produced and the chart of the tongue which have
relation with them.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar