iyusrustandi@rocketmail.com
A. Pengantar
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar
(KD) yang ditetapkan dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP paling luas
mencakup satu KD yang terdiri atas sejumlah indikator untuk satu kali
pertemuan atau lebih (Petunjuk Teknik Pengembangan RPP, Ditjen Pembinaan SMA,
2010). RPP dikembangkan dari silabus, dan silabus dikembangkan dari standar isi
(SI) yang terdapat di dalam Permendiknas Nomor 22/2006.
Tidak ada
format baku yang disepakati untuk digunakan di sekolah secara nasional.
Masing-masing sekolah dapat menggunakan format yang berbeda. Hal itu
dimungkinkan karena dengan otonomi yang dimilikinya, yang tercermin dari
diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), masing-masing sekolah
dapat mengembangakan RPP dengan format yang dianggapnya cocok. Format RPP di
atas merupakan salah satu contoh.
Komponen RPP
adalah (1) identitas, (2) standar kompetensi, (3) kompetensi dasar, (4)
indikator, (5) materi ajar, (6) metode pembelajaran, (7) prosedur pembelajaran,
(8) media pembelajaran, (9) sumber belajar, dan (10) penilaian.
B. Identitas
Identitas RPP
meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, keterampilan
berbahasa, genre, topik, pertemun ke-, dan alokasi waktu.
Pencantuman unsur keterampilan berbahasa, genre, dan topik adalah pilihan (optional)
– boleh dicantumkan dan boleh tidak dicantumkan.
C. Standar
Kompetensi
Standar kompetensi
(SK) merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. SK diambil dari SI
yang terdapat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Jenis genre (report,
narrativedan analytical exposition) dapat ditulis semua seperti
dalam contoh RPP di atas karena pada bagian “identitas” sudah disebutkan
jenis genre-nya, yaitu analytical exposition. Bila pada
bagian “identitas” tidak disebutkan jenis genre-nya, pada bagian SK
cukup ditulis salah satu jenis genre, yaituanalytical exposition agar
pembaca tahu bahwa jenis genre yang dikembangkan adalah analytical
exposition.
D. Kompetensi
Dasar
Kompetensi
dasar (KD) adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam
suatu pelajaran. Sebagaimana SK, KD juga diambil dari SI yang terdapat dalam
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Jenis genre (report,
narrative dan analytical exposition) dapat ditulis semua
seperti dalam contoh RPP di atas karena pada bagian “identitas” sudah
disebutkan jenis genre-nya, yaitu analytical exposition.
Bila pada bagian “identitas” tidak disebutkan jenis genre-nya, pada
bagian SK cukup ditulis salah satu jenis genre, yaitu analytical
exposition agar pembaca tahu bahwa jenis genre yang
dikembangkan adalah analytical exposition.
E. Indikator
Indikator
kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
pengembangan materi ajar dan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur. Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa
ketentuan sebagai berikut:
1.
Rumusan indikator harus relevan dengan KD-nya;
2.
Indikator harus dirumuskan dalam jumlah yang cukup untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi minimal dalam KD;
3.
Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur;
4.
Setiap satu rumusan indikator hanya memuat satu perilaku;
5.
Rumusan indikator dibedakan dengan rumusan dalam
penilaian.
Kesalahan umum yang sering dibuat oleh guru dalam merumuskan indikator
(dari suatu kompetensi dasar) adalah sebagai berikut.
1.
Rumusan indikator tidak relevan dengan rumusan kompetensi
dasarnya;
2.
Indikator dirumuskan secara tidak memadai dalam jumlah;
3.
Rumusan indikator tidak terkait dengan kegiatan pembelajaran
bahasa;
4.
Terdapat lebih dari satu perilaku dalam satu rumusan
indikator;
5.
Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja yang
tidak terukur;
6.
Guru tidak dapat membedakan antara rumusan indikator dan
bahasa evaluasi.
Berikut ini diberikan beberapa contoh indikator yang kurang tepat, yang
dirumuskan oleh guru.
1.
Memahami makna teks bacaan naratif (kata kerja yang
tidak operasional dan tidak terukur);
2.
Mengisi titik-titik dengan kata atau frasa yang tepat (bahasa
evaluasi);
3.
Menyebutkan dan menjelaskan makna ungkapan (mengandung
dua perilaku);
4.
Menyebutkan langkah-langkah membuat nasi goreng (di
luar kegiatan bahasa);
5.
Menjelaskan fungsi sosial teks deskriptif (kognitif
teoretik).
Di bawah ini diberikan contoh rumusan
indikator yang benar untuk empat keterampilan berbahasa, khususnya untuk teks
monolog yang panjang (longer monologue texts). Untuk jenis teks lain,
seperti teks interpersonal, teks transaksional, dan teks fngsional pendek,
rumuan indikatornya (bisa) berbeda.
1. Listening
1.
Menunjukkan gagasan utama (main idea) suatu teks;
2.
Menentukan tujuan teks;
3.
Menyebutkan informasi rinci dalam teks, baik yang
tersirat maupun tersurat;
4.
Menjelaskan makna kata atau ungkapan tertentu dalam teks;
5.
Menunjukkan respons yang tepat sesuai dengan tuntutan
dalam teks;
6.
Memanfaatkan peranti kohesi (cohesive devices)
untuk menjelaskan hubungan antar elemen dalam teks.
2. Reading
1.
Menunjukkan gagasan utama (main idea) suatu teks; title
2.
Menentukan tujuan teks atau penulis; purpose
3.
Menyebutkan informasi rinci dalam teks, baik yang
tersirat maupun tersurat;
4.
Menjelaskan makna kata atau ungkapan tertentu dalam teks; means
5.
Menjelaskan rujukan (reference) yang ada dalam
teks; refers to
6.
Memanfaatkan peranti kohesi (cohesive devices)
untuk menjelaskan hubungan antar elemen dalam teks.tandabaca
3. Speaking
1.
State the main idea of the speech;
2.
Provide supporting details of the topic/idea;
3.
Use appropriate words, phrases, or utterences to express
the idea;
4.
Use certain language system (grammar) to make well-formed
utterances;
5.
Make use of appropriate cohesive devices to cretae a
well-organized speech;
6.
Use appropriate gestures to accomplish the purpose of the
speech;
7.
Perform acceptable pronunciation to express
understandable utterences.
4. Writing
1.
Express the main idea of the text;
2.
Provide supporting details of the topic/idea;
3.
Use appropriate words and phrases to express the idea;
4.
Use certain language system (grammar) to make well-formed
sentences;
5.
Make use of appropriate cohesive devices to create a
well-organized text;
6.
Use appropriate mechanics to accomplish the purpose of
the speech.
Indikator-indikator
di atas tidak disusun secara acak (randomly arranged) melainkan disusun
secara logis dengan mengikuti hukum alam (sunnatullah) yang didasarkan
pada psikologi gestalt. Oleh karena itu, tidak logis (dan tidak
direkomendasikan) apa bila ada guru menempatkan indikator nomor 3.g (pronunciation pada speaking)
pada urutan pertama, menggantikan butir 3.a. (main idea).
Indikator dapat
dirumuskan dengan mempertimbangkan minimal dua sumber praktis, yaitu
keterampilan mikro/makro berbahasa (Brown, H. Douglas. 2004. Language
Assessment:Principles and Classroom Prctice. New York: Longman,
halaman 121-122, 142-143, 187-188, dan 221) dan standar kompetensi lulusan
(SKL) yang dikeluarkan oleh pemerintah menjelang ujian nasional (UN), di
samping mematuhi hakikat berbahasa yang terdapat dalam teori berbahasa mutakhir
(dengan pendekatan komunikatif).
F. Materi Ajar
Secara umum
materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi. Khusus dalam pembelajaran bahasa Inggris, materi ajar untuk
keterampilan reseptif (listening dan reading) berbentuk
teks yang diikuti dengan sejumlah exercises yang relevan dengan rumusan
indikator. Untuk materi ajar bahasa yang bersifat produktif (speaking dan writing),
materi ajar berupa the expected texs yang dibuat oleh guru
atau yang diambil dari sumber tertentu, yang diikuti dengan langkah-langkah
yang dilakukan untuk menghasilkan teks tersebut. Di samping itu, materi ajar
juga memuat penjelasan teoretis secara singkat yang terkait dengan isi
indikator kompetensi. Untuk reading comprehension, misalnya, materi juga memuat
penjelasan tentang bagaimana cara menemukan main idea dalam
suatu teks atau paragraf, menunjukkan reference dalam suatu
teks, dan menjelaskan makna ungkapan dalam teks. Materi ajar tersebut hendaknya
diambil dari berbagai sumber pembelajaran yang variatif dan up to date.
Materi ajar
dapat ditempatkan langsung pada bagian “Materi Ajar” (bila volumenya tidak
terlalu besar), tapi dapat pula ditempatkan pada lampiran tersendiri (bila
volumenya terlalu besar) yang merupakan bagian tak terpisahkan dari RPP. Pada
bagian “Materi Ajar” disebutkan bahwa materi terlampir.
Kesalahan umum
yang dibuat oleh para guru adalah sebagai berikut, khususnya untuk RPP reading.
Pada bagian “Materi Ajar” guru menuliskan: (1) lihat LKS, atau (2) teks
(recount), tanpa menunjukkan teks-nya, atau (3) teks (recount), dengan
menunjukkan teks-nya tetapi tidak menyertakan exercisenya, atau (4) teks
(recount), dengan menunjukkan teks-nya yang diikuti dengan sejumlah exercise
tetapi tidak ada penjelasan tentang bagaimana exercise tersebut diselesaikan
(penjelasan teoretis).
G. Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar melalui seperangkat
indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan
dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
Lepas dari
berbagai istilah yang berbeda-beda yang ada dalam literatur, seperti approach,
method, technique, strategy, model, dan lain sebagainya, disarankan
agar pada bagian “Metode Pembelajaran” guru menuliskan nama metode yang
jumlahnya hanya satu, yang tidak bersifat terlalu umum (pendekatan
komunikatif, misalnya) dan terlalu spesifik (tanya jawab, misalnya). Pemilihan
“metode pembelajaran” hendaknya yang mengandung langkah-langkah tertentu, yang
akan direalisasikn dalam bagaian “Prosedur Pembelajaran”. Contoh nama metode
yang dimaksud antara lain adalah inquiry-based teaching, role play, jig-saw, focus group
discussion, problem-based learning, dan project-based learning.
Kesalahan umum
yang dibuat oleh guru pada bagian ini adalah menuliskan (1) nama “metode” yang
terlalu umum, yang tidak memiliki langkah-langkah yang konkret – seperti communicative
approach, contextual teaching and learning, dan cooperative learning; atau
(2) nama “metode” yang terlalu spesifik, yang juga tidak mengimplikasikan
adanya langkah-langkah pembelajaran – seperti ceramah, tanya jawab,
demonstrasi, drilling, dan diskusi kelompok; atau (3) nama “metode” yang
sebenarnya merupakan tahapan pembelajaran – seperti three phase technique.
H. Prosedur
Pembelajaran
Pada bagian ini guru menuliskan prosedur pembelajaran yang pada umumnya
terdiri atas tiga fase utama, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
Fase pendahuluan dan penutup terdiri atas sejumlah langkah yang jenis dan
jumlahnya relatif sama untuk hampir semua jenjang pendidikan dan mata pelajaran
(lihat contoh RPP pada bagian 1 di atas). Pendahuluan merupakan kegiatan awal
dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi
dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
Yang membedakan
antara jenjang pendidikan satu dengan yang lain dan mata pelajaran satu dengan
yang lain adalah pada kegiatan inti. Di dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses dinyatakan bahwa “Kegiatan inti menggunakan metode yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat
meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi”. Namun demikian,
kegiatan inti harus mengakomodasi prinsip pembelajaran yang memberdayakan
peserta didik. Dikatakan bahwa “Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran
untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Langkah-langkah
dalam kegiatan inti hendaknya mencerminkan metode pembelajaran yang telah
ditulis pada bagian “metode pembelajaran”. Sebagai ilustrasi, apabila metode
yang dipilih adalah role play, langkah-langkah dalam kegiatan inti
harus merupakan langkah-langkah dalam role play. Yang diperlukan
oleh guru (juga oleh kita sebagai fasilitator) adalah memperkaya diri dengan
pengetahuan tentang “metode-metode” pembelajaran tersebut.
Kesalahan umum
yang terjadi saat ini adalah bahwa kegiatan inti terdiri atas tiga tahap
pembelajaran yang disebut eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi tanpa memandang
keterampilan berbahasa dan kompetensi yang hendak dikembangkan. Konon sumber
kesalahan tersebut adalah “instruksi” para pengawas yang didasarkan pada
Permendiknas No 41 Tahun 2007, yang sebenarnya tidak mewajibkan hal itu.
Dalam kaitannya
dengan tahap-tahap pembelajaran dalam kegiatan inti (seperti eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi), kita memiliki pengalaman, seperti “pre-reading,
while-reading, dan post-reading”, “pattern, practice, production”, “exposure,
generalization, reinforcement, application”. Bahkan saat ini kita juga memiliki
“genre-based approach” yang terdiri atas tahapan “building knowledge of the
field, modelling of the text, joint construction of the text, independent
construction of the text”.
I. Media
Pembelajaran
Media
pembelajaran dipilih dan digunakan untuk memperlancar jalannya pembelajaran.
Contoh media pembelajaran adalah LCD projector, layar, netbook, gambar, foto,
dan lain sebagainya. Pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan.
J. Sumber
Belajar
Sumber belajar
berupa referensi atau sumber lain yang menjadi rujukan pengembangan RPP.
Disarankan bahwa sumber belajar bersifat variatif dalam jenis (materi cetak,
materi rekaman, materi audio-visual, realia, dll.) dan up to date. Pemilihan
sumber belajar disesuaiakan dengan kebutuhan.
K. Penilaian
Dalam konteks
ini, ada dua macam penilaian, yaitu penilaian formatif (assessment for
learning) dan penilaian sumatif (assessment of learning). Penilaian
formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Fungsinya adalah untuk (1) memonitor kemajuan belajar siswa, (2)
memberikan feedback berdasarkan hasil monitoring tersebut, dan
(3) mengoreksi kesalahan siswa, bila ada. Kegiatan-kegiatan pada butir (1) –
(3) tersebut dipandu oleh “indikator” kompetensi pembelajaran. Teknik yang
digunakan dapat berupa pengamatan, wawancara, unjuk kerja, portofolio, dan lain
sebagainya. Penilaian formatif TIDAK HARUS menghasilkan angka/nilai. Bila guru menghendaki
adanya angka/nilai, guru dapat melakukannya dengan menggunakan format anecdotal
records. Pada pertemuan-pertemuan awal pembelajaran, sebaiknya guru
menggunakan jenis penilaian formatif ini.
Penilaian
sumatif adalah jenis penilaian yang dilaksanakan untuk mengukur ketercapaian
kompetensi pembelajaran oleh peserta didik, sebagaimana ditunjukkan dalam
bagiaan “indikator”; dan oleh karena itu, target penilaian ini adalah
diperolehnya indeks prestasi siswa yang berupa nilai. Teknik penilaian yang lazim
digunakan adalah tes, yang diberikan paling tidak pada setiap akhir
pembelajaran suatu KD.
Di dalam bagian
“Penilaian”, guru hendaknya menuliskan butir-butir yang terkait dengan
pelaksanaan penilaian, yang mencakupi minimal (1) jenis penilaian, (2) teknik
penilaian, (3) alat penilaian – bila sumatif, (4) kunci jawaban – bila sumatif,
dan (5) rubrik penilaian – bila sumatif.
REFERENSI
Brown, H.
Douglas. 2004. Language Assessment:Principles and Classroom
Prctice. New York: Longman.
Petunjuk Teknik
Pengembangan RPP. 2010. Jakarta: Ditjen Pembinaan SMA, Ditjen Mandikdasmen,
Kementrian Pendidikan nasional.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional
Pendidikan.
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses.
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi.
Surakarta, 11
Agustus 2011
Sumber
data : Materi PLPG Bahasa Inggris UMS tahun 2012
3 Votes
BUTIR-BUTIR KESEPAKATAN TENTANG RPP UNTUK PLPG
PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNS
Bagian 1:
CONTOH RPP (READING COMPREHENSION)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama
Sekolah : SMA Negeri 1 Surakarta
Mata
Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester
: XI/1
Keterampilan
Bhs : Membaca (Reading)
Genre
: Analytical Exposition
Tema/Topik
: Traffic Jam in Big Cities
Pertemuan
ke- : 5
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
Memahami makna
teks fungsional pendek dan esei berbentuk report, narrative dan analytical
exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses
ilmu pengetahuan
II. Kompetensi
Dasar
Merespon makna
dan langkah retorika dalam esei yang menggunakan ragam bahasa tulis secara
akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk
mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk: report,
narrative, dan analytical exposition
III. Indikator
Setelah
menyelesaikan pelajaran membaca jenis teks analytical expositionini,
peserta didik diharapkan mampu:
1.
menunjukkan gagasan utama (main idea) teks
eksposisi;
2.
menjelaskan tujuan teks eksposisi;
3.
menyebutkan informasi rinci dalam teks, baik yang
tersirat maupun tersurat;
4.
menjelaskan makna kata atau ungkapan tertentu dalam teks
eksposisi;
5.
menjelaskan rujukan (reference) yang ada dalam
teks eksposisi.
IV. Materi Ajar
Terlampir
(lampiran 1)
V. Metode
Pembelajaran
Inquiry-Based Teaching
(IBT)
VI. Prosedur
Pembelajaran
A.Pendahuluan
1. Memberi
salam
2. Berdoa
3. Mengecek
kehadiran siswa
4. Mereview
palajaran sebelumnya
5.
Mengetengahkan topik pelajaran
6. Menjelaskan
tujuan pelajaran
7. Menjelaskan
manfaat pelajaran
B.Kegiatan Inti
Tahap
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
Eksplorasi
|
1. Menunjukkan gambar (atau video) tentang ke- macetan
lalu lintas di kota besar dan menga- jukan beberapa pertanya- an,
seperti What picture is it? What do you see in the picture? What is in
your mind when you see the picture?
2. Menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan membaca
sebuah teks dengan judul traffic jam in big cities, kemu- dian
meminta siswa menebak informasi yang akan dijumpai dalam teks.
3. Mendistribusikan teks dan meminta siswa
mengecek apakah predik- si mereka tersebut benar.
|
1. Menjawab pertanyaan guru sesuai dengan persepsi dan
pengalaman masing-masing.
2. Menuliskan beberapa informasi yang diharapkan muncul
dalam topik traffic jam in big cities.
3. membaca teks secara cepat dan mengecek kebenaran
dugaan mereka tentang isi teks.
|
Elaborasi
|
1. Meminta kelas mem- bentuk beberapa kelom pok kecil
(3 sampai 5 orang), lalu mendistri- busikan lembaran tugas yang terkait
dengan pemahaman isi bacaan.
2. Meminta masing-ma- sing kelompok mendis- kusikan
tugas-tugas yang telah diterimanya.
3. Meminta masing-ma- sing kelompok melapor- kan hasil
diskusinya.
4. Meminta kelompok lain memberi tanggapan
(pertanyaan, sanggahan, saran, dll) atas presentasi tersebut (butir 3).
5. Meminta kelompok penyaji memberi tang- gapan balik
dari kelom- pok lain.
|
1. Kelas membentuk kelom- pok-kelompok kecil yang
beranggotakan 3 sampai 5 orang.
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan
tugas (tasks), yang meliputi sejumlah pertanyaan yang terkait
dengan indikator kompetensi membaca (tasks 1 – 4).
3. Setelah diskusi kelompok selesai, masing2 kelompok
mempresentasikan hasilnya.
4. Kelompok lain memberi tanggapan terhadap presentasi
suatu kelompok.
5. Kelompok penyaji mem- beri tanggapan balik kepada
para penanggap.
|
Konfirmasi
|
1. Memberikan penilaian terhadap hasil diskusi kelompok
dan diskusi kelas.
2. Memberi penjelasan lebih lanjut kepada para siswa
berkenaan dengan jawaban siswa, seperti bagaimana menemukanmain idea suatu
teks, menentukan referensi, dan menjelaskan makna ungkapan dalam teks.
|
1. Menyimak penilaian guru atas kinerja mereka, dan
memberikan tanggapan seper- lunya.
2. Memperhatikan penjelasan guru, dan memberikan tang-
gapan bila dianggap perlu.
|
C.Penutup
1. Meringkas
pelajaran
2. Melakukan
refleksi
3. Menyiapkan
pelajaran yang akan datang
4. Memberi
salam penutup
VII. Media
Pembelajran
1.
LCD projector, screen, dan laptop
2.
Gambar kemacetan lalu lintas di kota besar
3.
Video singkat tentang kemacetan lalu lintas di kota besar
VIII. Sumber
Belajar
1. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses.
2. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi.
3. Sudarwati,
Th., M. dan Grace, Eudia. 2005. Look Ahead: An English
Course. Jakarta: Penerbit Erlangga.
IX. Penilaian
1.
Jenis Penilaian
: sumatif
2.
Teknik Penilaian : tertulis,
objektif, pilihan ganda
3.
Alat
penilaian : terlampir (lampiran
2)
4.
Kunci jawawan :
terlampir (lampiran 2)
1.
Rubrik Penilaian : setiap butir
soal memiliki bobot 1; dengan demikian, nilai siswa sama dengan jumlah jawaban
benar (skala 0 – 10).
………, 11 Agustus 2013
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
_______________________
____________________
NIP.
NIP.
LAMPIRAN
1: Materi Pembelajaran
Task 1
Read the text
below, then answer the questions that follow.
(1) In most big
cities in the world, traffic has become a serious problem. (2) Traffic jam
takes place, especially in rush hours. (3) There are simply too many cars. (4)
This brings about some unexpected effects.
(5) Traffic in
Hongkong can be so bad that a vehicle moves along at only 10 KPH, slower than bicycle
speed. (6) In Manila, traffic often stops completely. (7) This generates so
much exhaust that Manila is now one of the world’s most polluted cities. (8) In
Bangkok, children get up at 4 or 5 AM to make it to school by 9:00. (9) They
have breakfast in the car or bus.
(10) The number
of cars in the world doubled between 1970 and 1990. (11) Currently, there are
around 600 million vehicles on roads designed for half that many. (12) The
number of cars is expected to double again over the next 20 – 40 years. (13)
More roads are being built, but there is no way there can ever be enough roads
to handle all these cars.
(14) The wasted
fuel from the vehicles causes pollution. (15) The pollution destroys the
environment in a number of ways. (16) It also affects personal health. (17)
More and more people in large cities suffer from asthma and other breathing
disorders than ever before. (18) It is not only humans who suffer. (19) A
recent study in Britain repots that birds are losing their hearing because of
the traffic noise; as a result, they are unable to sing properly.
(20) No one
argues that traffic has become a big problem. (21) We need to find a solution
to the world’s traffic jams; otherwise, we will still suffer from diseases.
1.
What is the text about?
2.
What is the purpose of the text?
3.
Why do traffic jams take place in big cities?
4.
What is the effect of traffic jams in big cities?
5.
What is the best way to solve traffic jams in big cities?
Task 2
What do the
following pronouns refer to in the text?
1. this (sentence
4) :
_________________________________________________
2. it (sentence
16)
: _________________________________________________
3. they
(sentence 19) :
_________________________________________________
Task 3
Match the words
in column A (taken from the text) and their meanings in column B. Each word in
column B is used only once.
A
|
B
|
1. rush
(sentence 2)
2. bring
about (sentence 4)
3. currently
(sentence 11)
4. study
(senteence 19)
5. argue
(sentence 20)
|
a. cause
b. recently
c.
investigation
d. hard
e. deny
f. busy
g. properly
|
Task 4
Read the text
once again more intensively, then examine how the text is developed and
organized.
1.
How many paragraphs are there in the text?
2.
What is the main idea of paragraphs 2, 3, and 4?
3.
What is the function of the first paragraph?
4.
What is the function of the last paragraph?
5.
Can you draw a diagram showing the relationship among the
paragraphs in the text?
*) Catatan bagi
instruktur:
1. Mohon
disampaikan kepada para peserta PLPG bahwa materi ajar (yang terdapat
dalam lampiran RPP) seharusnya juga berisi penjelasan singkat tentang teori
membaca yang meliputi antara lain cara menemukan main idea dalam
suatu teks atau paragraf, cara menentukan reference, dan cara
menjelaskan makna ungkapan dalam teks.
2. RPP dalam
contoh ini belum memuat penjelasan-penjelasan teoretis sebagaimana dimaksud.
LAMPIRAN 2:
Alat Penilaian
Directions:
Read the following texts, then answer the questions about them by choosing A,
B, C, or D that best answers each question or completes each sentence.
Text 1
(Questions 1 – 6)
I think the
Canterbury Council should construct more activity centers in most local
areas. There are some reasons for this.t
Firstly, during
the school holidays, many children who don’t have much on their minds can
attend their local activity centers. It will keep them busy and they can also
learn to do lots of different things. Another reason is children can encourage
others to attend the local activity centers. Children will not get bored
because they can have lots of fun. Finally, it might stop children from
vandalizing properties that don’t belong to them because they can go to the
activity centers, have fun, and enjoy themselves.
These are the
main reasons why I think we should have more activity centers. It will be
educational and a very good experience for lots of children.
1. What is the
text about?
A.
The importance of constructing more activity centers
B.
The need for making children busy and have fun
C.
A way of preventing children from getting bored
D.
The reasons for having educational experience
2. It can be
inferred from the text that ….
A.
Canterbury Council has constructed many activity centers
B.
There are only few activity centers in most local areas
C.
Activity centers tend to make children hang around
D.
The construction of more activity centers is useless
3. How does the
writer feel if more activity centers are constructed in most local areas?
A.
excited
B.
interested
C.
disappointed
D.
encouraged
4. The word
“this” (sentence 2 paragraph 1) refers to ….
A.
Canterbury Council’s proposal to construct activity center
B.
Keeping children busy and have fun in the holidays
C.
The construction of more local activity centers
D.
Learning how to do certain things
5. The word
“encourage” (sentence 3 paragraph 2) can be best replaced by the word …
A. explain
B. motivate
C. describe
D. prevent
Text 2
(question 6 – 10)
Solar energy
has many uses. In many parts of the world, people are building solar houses
with large numbers of windows to collect the heat of the sun. Solar collectors
can make hot water from sun light. The rays of the sun heat water in a solar
collector, and the hot water goes into storage tank. People can use the hot water
for washing or for heating their houses. In the future, people may use the rays
of the sun to make electricity for their homes. They will use photovoltaic
cells to make electricity from sun light.
The sun is an
important “new” source of energy. It is less expensive than oil or nuclear
energy. Furthermore, it does not cause pollution and it is not as dangerous as
nuclear power. Many people think that solar energy will be the answer to our
future energy problems.
6. What is the
best title for the text?
A. Energy
Problems
B. Solar Houses
C. Sources of
Power
D. Solar Energy
7. The
purpose of the text is …
A. to describe
what solar energy is
B. to inform
the writer’s view about the use of solar energy
C. to explain
the procedure for developing solar energy
D. to persuade
readers to make use of solar energy
8. What is
called the new source of energy?
1.
the light
2.
the sun
3.
the oil
4.
the nucleus
9. What can a solar collector do?
1.
answering our future energy problems
2.
making electricity from sunlight
3.
using hot water for washing
4.
making hot water from sunlight
10.What problems may solar energy
solve?
1.
Water storages
2.
Future energy problems
3.
Storage problems
4.
Oil or nuclear energy
Sumber
data: Materi PLPG Bahasa Inggris di UMS tahun 2012
LEARNING EXPERIENCES
(talking and listening)
Recount
1.
Point
out the purpose of oral recounts: to entertain by telling events, to retell
some events to the class. (BKOF)
2.
Develop
and display a class chart with the words “who”, “when”, “where” to be used when
presenting recounts. Students use these questions to structure their own oral
recounts and to question each other, eg, who did you go with, when did you go?,
etc. (JC)
3.
Provide
pictures of a familiar event for students to sequence, focusing on the
importance of events being in order.
4.
Brainstorm
and list events from a shared class experience. Model telling the events in the
correct sequence.
5.
Jointly
construct an oral recount of an excursion or class experience. Have students
paint or draw pictures to illustrate events in the experience. Display pictures
on a story board as an aid for the students in recounting the experience.
6.
Ask
the students to work in pairs to prepare an oral recount of a class activity to
an assembly. Assign different stages and events of the recount for each pair to
reinforce the recount structure
7.
Provide
a purpose for listening by outlining ,eg., listen to decide your favorite part
of the recount, listen so that you can tell part of the recount you can tell
the class.
8.
Jointly
construct retellings of picture book recounts
LEARNING EXPERIENCES
(reading)
Recount
1.
Read
recounts in shared and guided experiences. Point out who the recount is about,
where it took place, when it took place and what happened.
2.
Read
recounts of previous class events during shared reading experiences to remember
what happened. Point out the purpose of recount: to entertain by retelling
stories.
3.
Develop
a pictorial timeline related to the shared reading of a recount. Jointly
construct the information to be included on the time line and have students
illustrate.
4.
Jointly
construct events from a familiar recount on sentence strips. In small groups,
students work with a teacher to sequence the strips in the correct order.
5.
Read
familiar nursery rhymes, eg. Hickory Dickory Duck, which recount events .
Highlight words representing ‘who’, ‘what’ and ‘where.
LEARNING EXPERIENCES
(writing)
Recount
1.
Discuss
possible topics for recounts and build a word map of contents in preparation
for joint construction.
2.
Guide
students in joint construction by explicitly referring to the function of each
stage, eg., we have to tell who was there” Focus on joining words, adverb and
adverbial phrase and action verbs.
Sumber
:Materi PLPG PendidikanBahasaInggris UNS 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar