Tulisan resep dokter


 “Kenapa tulisan dokter susah dibaca, ya?” Atau “kok tulisan dokter jelek sekali?”.

Mari kita bahas!

Pertama, yang harus kita ketahui adalah bahwa resep dokter merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Jadi, di sini jelas bahwa tulisan ini bukan untuk pasien.

Kedua, dokter menjaga kerahasiaan resep yang ditulisnya agar pasien tidak dengan mudah menggunakan resep itu. Setiap resep obat yang ditulis dokter memerlukan diagnosis terhadap penyakit pasien tersebut. Sebagai contoh, obat batuk/pilek untuk anak-anak berbeda dosis dan jenis obat yang diberikan untuk dewasa.

Ketiga, penulisan resep juga sengaja menggunakan singkatan-singkatan baku yang sudah disepakati secara internasional, seperti: C.= sendok makan, Cth.= sendok teh, Gtt.=1 tetes dan juga penggunaan bahasa latin seperti: Extende termiter(extende ter.) = oleskan tipis-tipis, In manum medici (I.m.m) = berikan ke dokter, Ad partes dolentes (Ad partes dolentes) = Pada bagian-bagian yang sakit.

Keempat, dokter berusaha melindungi kerahasiaan resep obat agar tidak disalahgunakan. Penggunaan obat tanpa dosis yang tepat dan benar sangat membahayakan, terutama obat-obat yang tergolong obat keras dan psikotropika.

Tidak ada komentar: